Monday, July 12, 2010

Bahasa Jiwa Bangsa

http://fc04.deviantart.net/fs7/i/2005/234/d/8/Language_Barrier_by_gEistiO.jpg


Assalamualaikum,

Para pembaca sekalian, acapkali kita mendengar dari bibir ke bibir umat manusia tentang masalah bahasa. *baiklah, memang nampak macam karangan periksa*

Antara permasalahan utama ialah : budak hingusan sudah pandai mencarut. Kan tak manis dipandang kalau budak 4 tahun cakap "Emak bod**", "Ayah bod**" bila merajuk. Tapi masalahnya, itu lah keadaan sekarang.

Kan tak sedap dipandang budak sekolah rendah yang pakai tudung senget-senget lagi, yang pakaian sekolah masa datang putih, tapi balik dah kelabu tapi pandai buat body languange middle finger bila naik angin. Tapi, itulah keadaan sekarang.

Bukankah kita berada di dunia pascakemerdekaan?


Masalahnya, salah siapakan semua ini terjadi? Salah mereka? Tidak 100%. Memanglah kita cakap, itu masalah mereka. Mereka yang pilih untuk jadi biadap, kurang ajar. Tapi, siapa yang ajar mereka perkataan kesat? Bukan kita? Jadi, kucing peliharaan lah yang cakap? Manusia, tidakkah kita sedar, kitalah punca dunia ini sudah tiada nilai murni seperti dahulu.

Kita sesedap kata shj cakap, budak sekarang kurang ajar. Kalau dunia mereka dipenuhi nilai-nilai murni, ini tak akan berlaku. Ini tidak. Nilai murni hanya ada dalam subjek moral, sivik, Bahasa Melayu dan English. Mungkin kita boleh cakap, "hah, tu pun tak cukup? Penat diajar, bebal juga. Yang buruk juga nak diikut" Tapi bukankah lumrah manusia untuk lebih ikut dan ingat apa yang didengar dan dilihat berbanding yang dibaca dalam buku shj.

Manusia sekarang terlalu pandaikah untuk memahami perkara kecil?


p.s : It does make me happy to see you smiling back at me after more than 3 month :)


Sekian, Wassalam

No comments: